Kabartani - Pengendalian Hama Terpadu (PHT) merupakan sistem pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) atau hama dan penyakit yang menggunakan pendekatan ekologi dan biologi.
Dalam konsepsi PHT, strategi penggunaan fungisida disusun berdasarkan prinsip pencegahan atau preventif, bukan menunggu sampai timbulnya gejala serangan.
Dalam konsepsi PHT, strategi penggunaan fungisida disusun berdasarkan prinsip pencegahan atau preventif, bukan menunggu sampai timbulnya gejala serangan.
Strategi ini berbeda dengan prinsip pengendalian hama yang berdasarkan ambang pengendalian, sehingga harus dilakukan pengamatan terlebih dahulu. Sampai saat ini pengendalian penyakit busuk daun P. infestans masih mengandalkan penggunaan fungisida.
Pada umumnya petani menggunakan campuran beberapa jenis fungisida dari berbagai golongan cara kerja dengan dosis sub lethal. Hal ini menyebabkan pengendalian penyakit busuk daun tidak efektif dan menyebabkan timbulnya resistensi penyakit.
Interval penyemprotan juga menjadi salah satu kunci keberhasilan pengendalian penyakit busuk daun P. infestans karena faktor tersebut menjaga keberlangsungan perlindungan.
Strategi penggunaan fungisida disusun berdasarkan golongan kode cara kerjanya dan dikombinasikan dengan interval penyemprotan.
Keunggulan strategi penggunaan fungisida ini ialah dapat menekan perkembangan penyakit busuk daun P. infestans di musim penghujan.
Keunggulan strategi penggunaan fungisida ini ialah dapat menekan perkembangan penyakit busuk daun P. infestans di musim penghujan.
Strategi pengendalian penyakit busuk daun P. infestans dilakukan dengan penyemprotan fungisida seperti yang disajikan pada Tabel di bawah ini dengan interval 3 hari :
Tabel. Fungisida yang digunakan menurut umur tanaman
Tanaman kentang pada umur 65 hari setelah tanam
Peneliti : Ineu Sulastrini, Neni Gunaeni, Sinta Hartanto, Tonny K. Moekasan
Comments
Post a Comment